Kamis, 07 Mei 2015

BAB 2 GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN YANG TERBUKA


KOMENTAR :
            Gereja institusional yang berkembang sebelum Konsili Vatikan II yang terlalu menekankan segi organisatoris dan structural hierarki pyramidal. 
Gereja yang institusional dan hierarkis pyramidal sangat menonjol dalam hal:
  • Organisasi dan struktur Gereja; 
  • Kepemimpinan tertahbis (hierarki);
  • Hukum dan peraturan-peraturan;
  • Sikap triumfalistik dan tertutup. 

Sebaliknya, Gereja sebagai persekutuan umat lebih menampakkan:
  • Persaudaraan antar-umat;
  • Keterlibatan semua anggota umat dalam hidup menggereja, baik sebagai hierarki dan biarawan-biarawati, maupun umat/awam; 
  • Peranan hati nurani dan tanggung jawab setiap anggota umat; 
  • Semangat kemiskinan/kesederhanaan dan sikap terbuka, berdialog dengan kalangan mana saja. 
Keanggotaan Dalam Gejera Sebagai Persekutuan Umat
·         Golongan Hierarki
Adalah orang-orang yang dithabiskan untuk tugas kegembalaan.
            Tugasnya :
§  Menjalankan tugas kepemimpinan dalam komunikasi iman.
§  Menjalankan tugas-tugas gerejani.
·         Biarawan-Biarawati
 Adalah anggota umat yang selalu bersatu dengan Kristus dan menerima  pola nasib hidup Yesus Kristus secara radikal.
·         Kaum awam
adalah semua orang beriman Kristen yang tidak termasuk dalam golongan tertahbis dan biarawan-biarawati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar